Sabtu, 18 Juli 2009

Kupu-kupu yang mencari kebahagian

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.

"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana , ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana . Gerakannya semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah." Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya. ***

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani h id up kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
Read More..

Selasa, 14 Juli 2009

Kata Mustahil Hanya Ada Dalam Kamus

Untuk Setiap orang, di beberapa titik-nya hidup, telah bermimpi menjadi seseorang khusus, orang besar. Dan berapa kali kita telah bermimpi untuk menjadi kaya, atau sukses, atau orang lain senang dengan diri kita.

Seringkali, kita mimpi mimpi besar dan mempunyai keinginan besar. Sayangnya, itu tetap saja suatu mimpi.

Ini adalah peristiwa sedih yang berputar dalam kehidupan kita. Lain halnya kita mengalami petualangan menarik dalam keseharian kita. Tetapi malah justru tersangkut di dalam kehidupan sehari-hari yang monoton.


Tapi apakah Anda tahu kalau kehidupan bisa jadi lebih baik, jika kita belajar untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Masalah yang paling umum untuk pencapaian tujuan adalah kata mustahil. Kebanyakan orang putus asa, berpikir tidak dapat melakukan hal ini. Rasanya terlalu sulit. Rasanya terlalu mustahil. Tidak ada yang bisa melakukan hal ini.

Namun, jika semua orang berpikir seperti itu, tak akan ada penemuan, tidak ada inovasi, dan tidak ada manusia yang akan memecahkan rekor prestasi.

Di sisi lain, beberapa orang menderita mimpi yang berlebihan sehingga menghina mimpi mereka dan tidak bertindak untuk mencapainya. Hasilnya? Mereka merusak mimpi dan aspirasi mereka sendiri.

Jika kita membatasi diri Anda sendiri dengan keraguan, dan asumsi membatasi diri, kita tidak akan dapat bangkit dari masa lalu yang dianggap mustahil. Jika kita memunyai impian yang jauh ke depan tetapi tanpa bekerja untuk mencapai tujuan tersebut, kita akan menemukan bahwa mimpi tersebut mustahil.

Coba latihan ini. Ambilah sepotong kertas dan tulislah beberapa tujuan dalam hidup Anda. Di bawah satu judul, adalah daftar hal-hal yang "dapat Anda lakukan". Kemudian di bawah judul lain menulis hal-hal "yang mungkin dapat dilakukan". Dan satu lagi adalah daftar hal-hal yang "mustahil bagi Anda untuk lakukan".

Sekarang lihatlah semua judul dan berusaha setiap hari untuk mencapai tujuan yang di bawah hal-hal "yang dapat Anda lakukan'. Tandai hal-hal yang dapat Anda lakukan. Ketika perlahan anda dapat menyelesaikan semua tujuan tersebut,coba untuk menyelesaikan tujuan lainnya di bawah judul "yang mungkin Anda mampu kerjakan".

Ketika Anda bisa bisa melakukan hal-hal yang dapat dicapai, Anda dapat berpindah ke tujuan yang lebih tinggi di bawah tujuan "yang mustahil bagi Anda untuk lakukan" ke daftar hal-hal "yang mungkin dapat dilakukan".

Semakin lama Anda lalui proses ini, Anda akan mengetahui bahwa tujuan Anda menjadi pemikiran semakin lebih mudah untuk dilakukan. Dan tampaknya yang mustahil akan bisa terwujud.

Anda lihat, teknik ini bukanlah untuk membatasi imajinasi kita. Hal ini untuk mencapai tujuan yang tinggi sedikit demi sedikit, Namun, merupakan suatu hal yang tidak bijaksana untuk menetapkan tujuan yang benar-benar tidak realistis.

Mereka yang hanya bermimpi mencapai tujuan tanpa bekerja keras sampai akhir akan menemui kekecewaan yang sangat.

Di sisi lain, jika Anda mengatakan kepada seseorang seratus tahun yang lalu bahwa mungkin bagi manusia berjalan di bulan, mereka akan tertawa pada Anda. Jika Anda mengatakan kepada mereka bahwa Anda dapat mengirim email dari sini ke sisi lain di dunia dalam beberapa detik, mereka akan mengatakan Anda berada di luar pikiran. Tetapi, melalui keinginan dan ketekunan belaka, mimpi dapat menjadi kenyataan.

Thomas Edison pernah berkata bahwa genius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Hal ini adalah suatu kenyataan. Untuk mencapai mimpi kita, maka kita harus bekerja dan disiplin. Dengan suatu catatan bahwa 1% tersebut merupakan suatu mimpi besar, dan tidak mudah dicapai.

Kita tidak akan memperoleh keberhasilan kecuali jika kita keluar dari zona kenyamanan diri sendiri. Ingatlah akan perkataan “No pain, no gain”. Merupakan suatu hal yang sangat tepat.

Jadi bermimpilah !! Jangan sampai tersangkut dengan keterbatasan yang kita miliki. Berpikir besar dan bekerja keras untuk mencapai mimpi. Ketika Anda melangkah sedikit demi sedikit maka anda akan mengetahui bahwa apa yang mustahil akan menjadi dapat terwujud.


Artikel Terkait
Cara Motivasi Untuk Membangun Diri Sendiri Read More..

Minggu, 12 Juli 2009

Download Files Motivasi

Life is Precious
"Motivasi atas segala yang telah didapat dengan mensyukuri dirimu apa adanya... karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan terkejut dengan rahasia hidup mereka"
Filetype:ppt

Video Motivasi & Syukur


Artikel Terkait
Cara Motivasi Untuk Membangun Diri Sendiri Read More..